Selasa, 20 September 2011

STRATEGI PEMANFAATAN LAHAN PERKEBUNAN GAGAL PANEN

Abstrak
Karet merupakan hasil perkebunan utama yang menjadi tumpuan hidup masyarakat Kalimantan Barat. Kehadiran perkebunan karet di propinsi ini sebagian besar merupakan milik rakyat. Kegagalan panen dan krisis ekonomi menyebabkan turunnya harga karet sehingga petani karet rakyat mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Atas dasar perhitungan akan kerugian tersebut, maka penanaman kembali lahan karet oleh tanaman pangan dapat dijadikan sebagai solusi dalam menghadapi permasalahan yang dialami oleh petani. Tanaman pangan yang berumur pendek dan memiliki nilai jual tinggi  dapat dijadikan strategi untuk meminimalisir kerugian yang dialami oleh petani karet rakyat di Kalimantan Barat.

Latar belakang
Kalimantan Barat merupakan propinsi yang memiliki potensi besar dalam penyumbangan hasil perkebunan karet. Perkebunan karet di Kalimantan sendiri telah berkembang sejak lama, namun perkembangan hasil perkebunan karet ini tidak disertai dengan peningkatan kualitas dan perhatian khusus dari pemerintah.  Pemerintah hanya menitikberatkan perhatian mereka kepada perkebunan besar yang dikelola oleh swasta, namun tanpa disadari bahwa perkebunan karet di Kalimantan Barat  sebenarnya dilakukan oleh sebagian besar petani agraris dengan pengelolaan yang bersifat tradisional serta kemampuan manajerial lahan yang relatif rendah. Kondisi seperti ini menyebabkan turunnya komoditas perkabunan karet di Kalimantan Barat yang terjadi akhir-akhir ini. Kegagalan panen sebagai akibat dari produktivitas tanah yang menurun serta krisis keuangan global juga menjadi kendala yang tidak dapat dielakkan.






Pembahasan
Seperti yang kita ketahui, bahwa sektor perkebunan karet merupakan komoditas utama para petani di Kalimantan Barat khususnya di daerah pedesaan.  Perkebunan itu sendiri tentunya sangatlah penting bagi peningkatan kondisi ekonomi dan sosial petani. Petani umumnya menggantungkan hidup mereka pada hasil perkebunan karet tersebut. Kondisi alam yang mendukung merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perkebunan memiliki prospek yang cerah di propinsi ini. Sejarah perkebunan itu sendiri telah berkembang sejak abad ke-19 ketika perkebunan menjadi sektor perekonomian utama di Indonesia. Kehadiran perkebunan karet yang berkembang pesat memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian Indonesia dan khususnya Kalimantan Barat.
Sayangnya, perkebunan karet ini ternyata merupakan perkebunan rakyat dimana sebagian besar hanya mengandalkan kemampuan petani yang berbasis agraris dan serba kekurangan dengan tingkat kesejahteraan yang rendah. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan turunnya produktivitas perkebunan karet yang selama ini selalu dibanggakan oleh Kalimantan Barat.  Kebakaran lahan perkebunan dan produktivitas tanah yang semakin berkurang merupakan salah satu penyebab menurunnya produksi karet. Selain itu, krisis ekonomi juga menjadi penyebab berkurangnya ekspor yang berdampak pada lambannya pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat. Kurangnya perhatian dan perawatan perkebunan itu sendiri tentunya membawa dampak yang tidak bisa dianggap ringan. Gagalnya penen akibat kondisi lahan yang memang sudah selayaknya diadakan revitalisasi tentu saja menimbulkan kerugian yang besar sehingga perekonomian para petani agraris pun mengalami krisis.
Penanaman kembali pohon-pohon karet membutuhkan waktu yang tidak singkat, sehingga untuk membangun kembali usaha perkebunan tersebut menjadi persoalan baru bagi para petani karet agraris itu sendiri maupun pemerintah. Penanaman kembali pohon-pohon karet oleh petani yang dilakukan secara swadaya  relatif berjalan secara lambat dengan tingkat keberhasilan yang rendah. Hal tersebut dikarenakan  terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaan, diantaranya  adalah kurangnya sumber daya manusia yang handal serta terbatasnya dana yang dimiliki oleh petani agraris tersebut.
Untuk menanggulangi dampak dari kerugian tersebut, sudah selayaknya petani dan pemerintah mencari solusi yang tepat sehingga kerugian dapat diminimalisir. Diversifikasi usaha pangan dapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam pemecahan masalah kerugian tersebut. Lahan-lahan kosong yang gagal panen dapat digunakan sebagai sarana pengembangan tanaman-tanaman baru yang berumur pendek, sehingga dalam jangka waktu yang singkat kerugian akibat kegagalan panen dapat ditutupi. 
Tanaman pangan seperti padi dan jagung merupakan jenis tanaman yang berumur pendek dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Para petani agraris dapat menggunakan lahan perkebunannya tanpa harus membuka lahan baru. Selain itu tanaman padi dan jagung juga memiliki nilai jual yang cukup tinggi tanpa menimbulkan emisi. Selain kedua jenis tanaman tersebut, para petani juga dapat menanami lahannya dengan tanaman jeruk dan lidah buaya yang mana tanaman-tanaman tersebut dapat pula dijadikan komoditi ekspor yang menjanjikan.
Adanya sistem penggantian ini sebenarnya bukanlah bermaksud untuk mengganti sistem perkebunan dengan sistem pertanian. Akan tetapi penggantian ini bermaksud untuk menutupi kevakuman produksi yang dialami oleh para petani. Pemikiran tentang penggantian tanaman perkebunan menjadi tanaman pangan  ini dilandasi oleh besarnya pengaruh para petani perkebunan rakyat terhadap kesejahteraan perekonomian Kalimantan Barat. Strategi ini akan membawa keuntungan yang dapat mengembalikan nasib para petani agraris.
Pemerintah memang sudah selayaknya memberikan perhatian khusus serta kontribusi, dan solusi yang tepat  dalam memperbaiki nasib para petani perkebunan rakyat yang jumlahnya cukup besar. Kerugian yang dialami akibat kegagalan panen oleh para petani tentu saja dapat mempengaruhi perkembangan perekonomian Kalimantan Barat.  Pengelolaan perkebunan secara professional akan menjanjikan sektor perkebunan yang memiliki tingkat komersial yang tinggi sehinggga dapat membantu untuk  meningkatkan kesejahteraan  para petani dan menambah produktivitas lahan perkebunan.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          




Tidak ada komentar:

Posting Komentar