Bukan rahasia lagi, perubahan lingkungan yang semakin
menggila tentu saja memiliki dampak besar bagi kehidupan kita. Masalah sampah
dan polusi bisa dibilang merupakan masalah klasik yang sampai saat inipun belum
ada solusi yang konkrit dari permasalah tersebut. Setiap harinya ada ratusan
ton sampah baik organic maupun anorganik yang dihasilkan dari manusia penduduk
bumi. Sampah organic tentunya bukan menjadi permasalah yang besar karena sampah
ini dapat dengan mudah terurai oleh mikroorganisme yan nantinya brguna pula
bagi berbagai jenis tumbuhan yang menyerap nutrisi hasil penguraian dari sampah
organic tersebut. Namun akan berbeda ceritanya dengan sampah anorganik yang
mana proses penguraian nya membutuhkan waktu hingga puluhan bahkan ratusan
tahun. Sampah-sampah anorganik ini terus diproduksi oleh manusia sepanjang
hidupnya bahkan kebutuhan akan produk-produk yang nantinya akan menghasilkan
sampah anorganik terus meningkat setiap tahunnya. Selain dari permasalah sampah
anorganik yang sulit diuraikan, banyak pula masyarakat yang hidup di sekitar sungai
memilih untuk membuang sampah mereka di sungai sehingga tentu saja menyebabkan
pendangkalan sungai yang nantinya juga akan berdampak buruk pada pendududuk
yang tinggal di daerah sekitar sungai tersebut seperti misalnya banjir atau
berbagai penyakit lain yang disebabkan oleh kotoran yang menumpuk, perkembangbiakan
nyamuk misalnya.
Lantas, apa yang dapat dilakukan oleh remaja untuk
menanggulangi masalah tersebut?
Jawabannya, mulai lah mengurangi produksi sampah anorganik
yang kita hasilkan. Sederhana dan klasik memang, tapi apa iya kita sudah
melaksanakan hal sederhana ini untuk mewujudkan bumi yang bersih dan tentunya ‘mengobati’
global warming di bumi kita tercinta. Salah satu cara sederhana misalnya dengan
menggunakan barang yang dapat digunakan secara berkali-kali contohnya membawa air mineral sendiri dari rumah, dengan
begitu kita bisa mengurangi konsumsi botol air mineral yang merupakan sampah
anorganik. Hitung saja seandainya ada 200 orang mahasiswa fakultas mipa yang
menggunakan satu botol plastic setiap harinya, jika dikalikan selama 1 minggu berarti
ada 1400 botol air,dalam satu tahun kita bisa menghasilkan 67.200 botol air mineral yang terbuang dan
menjadi sampah di lingkunan kita. Coba bayangkan, ada berapa banyak botol air
mineral yang kita hasilkan selama menyelesaikan kuliah hingga S.si??? tentu
saja bukan jumlah yang kecil..!!!
Lalu bagaimana dengan sampah-sampah yeng terlanjur hadir di
lingkungan kita..???
Jawabannya, mari kita bersama-sama mengisi waktu luang
dengan mengembangkan ide kreatif dan imajinasi kita menghasilkan berbagai
barang unik untuk mengolah sampah-sampah tersebut. Selain kita dapat mengurangi jumlah sampah yang ada di
lingkungan sekitar, kita dapat pula menjadikan ini sebagai usaha sampingan
untuk membantu keuangan tiap bulannya. Gak perlu malu dilabel ‘pemulung kampus’,
selama niat kita tulus Insya Allah akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Pemuda itu adalah agen perubahan, dan perubahan
itu gak harus dilakukan dari hal yang besar.
Ingin bergabung bersama saya? Silahkan hubungi 085750004471
untuk info lebih lanjut.