Senin, 07 November 2011

Selamatkan Kampus Kita

Bukan rahasia lagi, perubahan lingkungan yang semakin menggila tentu saja memiliki dampak besar bagi kehidupan kita. Masalah sampah dan polusi bisa dibilang merupakan masalah klasik yang sampai saat inipun belum ada solusi yang konkrit dari permasalah tersebut. Setiap harinya ada ratusan ton sampah baik organic maupun anorganik yang dihasilkan dari manusia penduduk bumi. Sampah organic tentunya bukan menjadi permasalah yang besar karena sampah ini dapat dengan mudah terurai oleh mikroorganisme yan nantinya brguna pula bagi berbagai jenis tumbuhan yang menyerap nutrisi hasil penguraian dari sampah organic tersebut. Namun akan berbeda ceritanya dengan sampah anorganik yang mana proses penguraian nya membutuhkan waktu hingga puluhan bahkan ratusan tahun. Sampah-sampah anorganik ini terus diproduksi oleh manusia sepanjang hidupnya bahkan kebutuhan akan produk-produk yang nantinya akan menghasilkan sampah anorganik terus meningkat setiap tahunnya. Selain dari permasalah sampah anorganik yang sulit diuraikan, banyak pula masyarakat yang hidup di sekitar sungai memilih untuk membuang sampah mereka di sungai sehingga tentu saja menyebabkan pendangkalan sungai yang nantinya juga akan berdampak buruk pada pendududuk yang tinggal di daerah sekitar sungai tersebut seperti misalnya banjir atau berbagai penyakit lain yang disebabkan oleh kotoran yang menumpuk, perkembangbiakan nyamuk misalnya.
Lantas, apa yang dapat dilakukan oleh remaja untuk menanggulangi masalah tersebut?
Jawabannya, mulai lah mengurangi produksi sampah anorganik yang kita hasilkan. Sederhana dan klasik memang, tapi apa iya kita sudah melaksanakan hal sederhana ini untuk mewujudkan bumi yang bersih dan tentunya ‘mengobati’ global warming di bumi kita tercinta. Salah satu cara sederhana misalnya dengan menggunakan barang yang dapat digunakan secara berkali-kali contohnya  membawa air mineral sendiri dari rumah, dengan begitu kita bisa mengurangi konsumsi botol air mineral yang merupakan sampah anorganik. Hitung saja seandainya ada 200 orang mahasiswa fakultas mipa yang menggunakan satu botol plastic setiap harinya, jika dikalikan selama 1 minggu berarti ada 1400 botol air,dalam satu tahun kita bisa menghasilkan  67.200 botol air mineral yang terbuang dan menjadi sampah di lingkunan kita. Coba bayangkan, ada berapa banyak botol air mineral yang kita hasilkan selama menyelesaikan kuliah hingga S.si??? tentu saja bukan jumlah yang kecil..!!!
Lalu bagaimana dengan sampah-sampah yeng terlanjur hadir di lingkungan kita..???
Jawabannya, mari kita bersama-sama mengisi waktu luang dengan mengembangkan ide kreatif dan imajinasi kita menghasilkan berbagai barang unik untuk mengolah sampah-sampah tersebut. Selain kita dapat  mengurangi jumlah sampah yang ada di lingkungan sekitar, kita dapat pula menjadikan ini sebagai usaha sampingan untuk membantu keuangan tiap bulannya. Gak perlu malu dilabel ‘pemulung kampus’, selama niat kita tulus Insya Allah akan menghasilkan sesuatu yang berguna.  Pemuda itu adalah agen perubahan, dan perubahan itu gak harus dilakukan dari hal yang besar.
Ingin bergabung bersama saya? Silahkan hubungi 085750004471 untuk info lebih lanjut.